Jumat, 26 Februari 2010

Rasi Bintang

Rasi Bintang

Entah kenapa akhir2 ini saya

senang lagi dengan yang namanya astronomi. Dulu, sewaktu saya SD dan ditanya “kalo udah b

esar mau jadi apa..??” saya pasti jawab “pengen jadi astronom…”. Mungkin karena berawal dari ajakan salah sa

tu teman saya di kampus untuk main ke Boscha. Saya sempat melihat toko teleskop yang di dekat Boscha, pas nyampe rumah, akhirnya saya iseng untuk melihat-lihat yang namanya teleskop. Wow, keren juga yang namanya teleskop ini, meskipun memang saya belum banyak mengerti. Akhirnya dari situlah saya kembali tertarik dengan dunia astronomi, dan akhirnya searching2 mengenai sama yang namanya rasi bintang, konstelasi bintang, dan gugusan bintang.

Dari dulu, saya memang termasuk penikmat langit malam, dari SD udah sering malem2 nongkrong di genteng rumah. Yah, menikmati langit malam memberikan kepuasan tersendiri buat saya, entah kenapa, hehehe, udah hobi. Dan kebetulan, rumah saya terletak di kawasan Bandung yang agak utara, agak jauh dari yang namanya kota, jadi kalo malem, cahaya lampu-lampu kota tidak menghalangi pandangan saya untuk menikmati langit malam.

Yap, cukup curhatnya. Balik ke topik. Saya mengenal yang namanya rasi bintang pertama kali adalah dari majalah BOBO. Nah, karena rasi bintang inilah saya tertarik sama yang namanya langit malam hari.. Kalo kata wikipedia, rasi bintang adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Bentuknya bisa macem2, namanya juga macem2, dan kebanyakan bentuk dan nama rasi bintang yang populer adalah dari mitologi yunani kuno.


Rasi bintang yang pertama saya temukan dan bisa saya lihat di langit adalah rasi bintang pari/crux. Rasi bintang ini berbentuk pari/layang-layang/salib dan bisa kita lihat pada langit malam dengan arah agak ke selatan. Yah, salah satu fungsi rasi bintang juga adalah sebagai petunjuk arah pada malam hari kalo tiba-tiba kita kehilangan arah. Pada setiap rasi bintang, ada satu bintang yang paling terang, dan biasanya dalam peta ra

si bintang diberi simbol α (lihat gambar)

rasi bintang pari/crux – arah selatan

Rasi bintang kedua yang bisa saya temukan sendiri di langit, tentunya setelah liat peta rasi bintang adalah rasi bintang orion/pemburu. Rasi bintang ini dapat dilihat di langit sebelah barat. Dinamai Orion, yang artinya adalah pemburu, rasi bintang ini didedikasikan bagi Orion, putera Neptune, seorang pemburu terbaik di dunia. Orion ini mudah dikenali dengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar membentuk sabuk Orion (Orion Belt). Satu lagi yang menarik bagi saya di rasi orion ini adalah adanya bintang Bellatrix dan Betelgeuse pada konstelasinya. Bellatrix identik dengan tokoh dalam Harry Potter, sedangkan Betelgeuse adalah salah satu judul film anak2 waktu dulu. Ternyata saya baru tahu kedua nama itu adalah nama bintang, termasuk Sirius, Remus, Regulus, dan lain-lain dalam dunia perfilman. Selain sebagai petunjuk arah barat, rasi bintang orion ini/waluku dalam bahasa Indonesia sering dijadikan sebagai tanda bagi para petani jaman dulu untuk mulai menggarap sawah dan ladangnya.


Rasi Bintang Orion/Pemburu – arah barat – petunjuk musim bercocok tanam

Rasi Bintang ketiga yang mungkin paling populer dan dapat dikenali, menjadi petunjuk arah utara adalah rasi bintang Biduk/Great Bear/Beruang besar yang menunjukkan arah utara. Bentuknya seperti gayung, dan terdiri dari 7 buah bintang, karena itu juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh. Rasi bintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara.

Rasi Bintang Biduk/Great Bear – arah utara

Rasi bintang keempat yang bisa dikenali dan menjadi petunjuk arah adalah rasi bintang scorpio. Rasi bintang satu ini agak susah dicari, karena jumlah bintang yang membentuk konstelasinya cukup banyak. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk arah tenggara/timur langit. Dalam mitologi yunani kuno, Scorpio ini adalah utusan Apollo untuk membunuh sang Pemburu, Orion. Pada konstelasi ini juga terdapat bintang Antares, salah satu bintang paling terang yang pernah ditemukan.

Rasi Bintang Scorpio

Haaaaah, cukuplah untuk sekarang, minimal saya sudah mengenal rasi bintang untuk mengenal ke 4 arah mata angin, jaga-jaga kalau sewaktu-waktu tersesat malam hari di sebuah tempat antah berantah. hehehe… Mari menikmati langit malam hari.. mari menikmati dan mengagumi ciptaan-Nya sambil bersyukur pada-Nya. Cobalah sekali-kali tengok langit malam hari dengan jutaan pesona yang terhampar di atasnya.

Jumat, 05 Februari 2010

Daur Air

Daur Air

Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air tanah.

Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.

Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat.

Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi disebut Siklus Pendek.